Rate 100: kesempurnaan, tidak ada manusia dan bangsa yang mampu mencapainya
85 ke atas: standar OECD alias negara-negara yang sudah maju, baik ekonomi maupun kehidupan sosialnya
65-85:standar negara yang kehidupan sosialnya sudah mulai teratur dan menuju ke arah negara maju
40-65:standar negara berkembang
40 ke bawah:standar negara miskin, negara sub-saharan afrika, negara yang tidak beradab, negara bar-bar
Sepuluh KELEMAHAN orang Indonesia
1. Mengantri tidak disiplin
rate: 51
mengantri di indonesia pekerjaan yang tidak mudah, karena dihadapken pada berbagai ancaman laten
- pencopet
- penyerobot antrian, baik itu penyerebot antrian yang mencari kesempatan dalam kesempitan (karena kita lengah menjaga antrian) atau penyerobot antrian yang menggunakan "tangan besi" "kekuasaan" atau bahkan "menyuap"
2. Nongkrong di jalanan
rate: 41
- aka melakukan aktivitas2 ngak jelas di jalanan
- ditambah pula dengan judi kecil2an
3. Menghambur-hamburkan uang
rate: 44
- pemerintah: dengan proyek2nya yang menggelembung
- rakyat kecil: dengan kepulan asap rokoknya
- orang kaya: (bukannya menginvestasi ulang uangnya), dengan brand-brand mewahnya
4. Makan ngak karu-karuan, ngak sehat
rate: 52
- kebanyakan sambal, terlalu pedas, terlalu manis
- sedikit sayur, sedikit buah, padahal ini negara tropis!
5. Penurunan kemampuan berbahasa
rate: 27
- terlalu fokus kepada manipulasi kata-kata, tidak lugas
- semakin banyak orang yang tidak menguasai bahasa daerah, di lain sisi, penguasaan bahasa asing masih compang-camping
6. Terlalu banyak bermimpi, tidak suka kerja keras, tidak suka jalan memutar, menyukai jalan pintas
rate: 64 (perbatasan nih)
- rakyat indonesia sebenarnya pekerja keras, namun karena sifat pemimpinya, jika datang godaan sedikit, jalan memutar yang baik pun dicampakkannya, dipilihnya lah jalan pintas yang nista
7. Berjalan tidak tegap, tidak cepat, langkah gontai
rate: 55
- laki-lakinya terlalu jelalatan matanya liat sana-sini, jalan tidak fokus lurus ke depan
- wanitanya, karena jadi objek penglihatan, jadi tidak bisa tenang, jalan pun selalu dengan perasaan was-was
- orang tuanya, karena masa mudanya kurang olahraga, dan tidak mengatur makanan, jalannya pun gontai
- remajanya, karena tidak pernah melihat contoh berjalan yang benar dari orang dewasa dan orang tua, malah menjadi lebih buruk lagi dari generasi sebelumnya
8. Tiadanya rasa nasionalisme
rate: 54
- sebenarnya rasa nasionalisme cukup tinggi, tapi energi negatif dari rasa kesukuan, keagamaan, warna kulit dsb. juga tinggi. perasaan sebagai satu bangsa masih susah dicapai
- pemerintah yang seharusnya menjadi teladan pencipta rasa nasionalisme, masih mementingkan golongannya sendiri
- demokrasi yang harusnya menjadi medium pencipta rasa nasionalisme, malah menjadi ajang pertempuran perebutan kekuasaan
9. Kurangnya rasa percaya pada orang lain
rate: 15
- termasuk bangsa yang tidak mudah percaya pada orang lain, jika disurvey diantara 100 orang indo, dipastikan hanya 11-20 diantaranya yang mampu percaya pada orang lain, sisanya percaya bahwa orang lain tidak dapat dipercaya( pembanding: China 45-50, Jepang 40-45, USA 40-50, Swedia 65-75)
10. Suka berdebat, lemah bernegosiasi, susah berdamai
rate: 48
- masih lebih baik dari negara afrika, di mana mulut pistol seringkali berbicara lebih cepat dari logika manusia, tapi tetap saja, jika di afrika senjata, maka di indonesia, kepalan tangan yang mendahului logika manusia
- suka menonjolkan perbedaan, yang dapat memercikkan perdebatan, yang ngak berguna
- lemah bernegosiasi, yang terlihat jelas dengan lemahnya posisi tawar indo di perpolitikan internasional, negosiasi dengan investor besar yang dipersulit, negosiasi di pasar (tawar-menawar) yang rumit yang menjadikan jual-beli tidak efesien dan memakan banyak waktu
0 komentar:
Posting Komentar